Dalam Rangka memperingati Hari Ginjal Sedunia yang jatuh pada 13 Maret 2025, Semen Padang Hospital (SPH) memperingatinya dengan tema “Are You Kidneys, ok?”. Dalam peringatan itu, juga disampaikan pesan pentingnya menjaga ginjal agar tetap sehat.
Spesialis Penyakit Dalam SPH, dr. Harnavi Harun, Sp.PD KGH, FINASIM mengatakan, para ahli ginjal mengingatkan apakah ginjal kita sehat atau tidak.
“Kita memperingati ini setiap tahun dan ini bukti kepedulian kepada pasien dialisis, keluarga pasien, pasien yang berkunjung ke poliklinik, pasien yang berada di SPH, dan karyawan/ti. Ini juga mengingatkan bahwa SPH peduli dengan kesehatan ginjal, maka kita mengingatkan agar memelihara kesehatan ginjal,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini SPH sudah memiliki unit hemodialisis yang melayani pasien berobat jalan dan pasien emergency di malam hari, yang datang sendiri atau pun butuh layanan ke rumah dengan fasilitas yang baik dalam pelayanan ginjal.
“Jika dilihat dari perhitungan angka, pasien ginjal 13 persen dari jumah populasi, jika penduduk 1 juta, maka ada 130 ribu yang sakit, dan angka ini sangat tinggi, sehingga SPH hadir dengan berupaya bagaimana masyarakat menjaga kesehatan ginjal mereka dengan melakukan seminar-seminar atau imbauan melalui layanan daring dan langsung turun ke masyarakat,” tuturnya.
Direktur Utama SPH, dr. Selfi Farisha, M. Kes mengatakan, saat ini SPH sudah memiliki 15 unit mesin yang dibutuhkan pasien untuk layanan cuci darah.
“SPH tak hanya menyebut sebagai layanan hemodialisis, namun juga kidney center. Kidney center merupakan kolaborasi layanan yang ada, seperti spesialis ginjal hipertensi, spesialis bedah vaskular dan spesialis urologi. Ketiganya berkolaborasi untuk pasien,” jelasnya.
Ia menuturkan, unit hemodialisis ini sudah terpusat, dimana ruang tunggu, konsultasi dan cuci darah berada di satu tempat yang sama.
Disisi lain, SPH menjadi salah satu rujukan di Sumatera Barat dalam melakukan cuci darah, ke arah selatan dan utara, seperti Jambi, pasaman, Muaro Bungo.
“SPH juga didukung oleh spesialis penyakit dalam sub spesialis ginjal hipertensi dan ada dokter umum tersertifikasi hemodialisa dan semua perawat juga sudah memiliki sertifikasi hemodialisa, selain dari fasilitas yang lengkap dan kompetensi petugas yang selalu kita fokuskan dalam meningkatkan layanan penunjang di rumah sakit kita,” jelasnya.
Sementara itu, untuk pasien yang banyak melakukan cuci darah di SPH pada umumnya pasien dengan usia 40 an.
“Untuk pasien yang banyak melakukan cuci darah rata-rata pasien usia 40 an ke atas dengan penyakit yang sudah berkomplikasi dengan penyakit lain. Sementara untuk pasien muda yang melakukan cuci darah tercatat di usia 20 an. Penyebabnya kurang minum air putih dan suka minum-minuman manis, sehingga dehidrasi atau kurang konsumsi air putih dalam aktivitas sehari-hari,” kata Supervisor Hemodialisa SPH, Anggi.
Anggi menuturkan, saat ini semua hal yang berhubungan dengan Hemodialisa bisa dilaksanakan di satu tempat di SPH dengan ruangan di basement SPH.
Unit Hemodialisa (HD) SPH sendiri sudah berdiri selama 10 tahun yang di tangani oleh dokter spesialis dan perawat yang sudah memiliki sertfikat di bidang tersebut. Jika Anda ingin melakukan perawatan, bisa dilakukan 6 hari dalam seminggu pada pukul 07.00 hingga 21.00 WIB. Dan juga rencana akan dibuka Layanan Hemodialisa 24 jam.