Tips berpuasa pada penderita Diabetes, Jantung & Hipertensi

-Jika Anda penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, asma, dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) jangan takut menjalankan ibadah puasa.

Kementerian Kesehatan memiliki tips sendiri untuk penderita PTM. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes RI, Profesor dr. Tjandra Yoga Aditama. Ia menyampaikan 12 tips agar Anda tetap bugar meski sedang puasa.

Pertama yang harus anda lakukan saat berbuka puasa adalah minum air putih dan makanan manis yang berasal dari buah-buahan, kurma dan lain-lain.

Kedua, setiap kali berbuka puasa dan sahur, hidangan minimal harus ada salah satu jenis yang berasal dari 4 kelompok makanan yaitu makanan Pokok (beras, jagung, roti, ubi), lauk-pauk (kacang-kacangan, tempe, tahu, ikan, ayam, susu dan hasil olahannya), sayur (semua jenis sayur-sayuran), dan buah (semua jenis buah-buahan),” papar Tjandra dalam keterangan persnya kepada wartawan, Kamis, (18/7).

Khusus untuk buah, lanjutnya, makan 1 kali atau 1 porsi lagi setelah shalat tarawih atau menjelang tidur. Tjandra mengingat agar dihindari merokok saat berbuka puasa dan waktu sahur.

Ketiga, hindari makan makanan terlalu asin setiap hari, baik pada saat berbuka puasa maupun sahur.

Keempat, hindari makan makanan tinggi lemak setiap hari, baik pada saat berbuka puasa maupun sahur.

Kelima, perbanyak minum air putih 8 – 10 gelas mulai buka puasa sampai waktu sahur.

Keenam, asap rokok membahayakan diri anda dan orang-orang sekitar anda, hentikan merokok sekarang juga. Bulan puasa merupakan saat yang tepat untuk berhenti merokok, sehingga pada bulan-bulan berikutnya akan lebih mudah meninggalkan perilaku tersebut,” pesan dia.

Tips ketujuh, Tjandra mengimbau agar Anda melakukan aktivitas fisik atau olahraga yang memungkinkan dan semampu anda, agar tetap bugar.

Kedelapan, disarankan anda tidak minum minuman beralkohol.

Tips kesembilan, atasi stres antara lain dengan memperdalam agama dan memperbanyak ibadah.

“Kesepuluh, kontrol tekanan darah secara rutin bagi penderita hipertensi, kontrol gula darah secara teratur bagi penyandang diabetes, dan kontrol secara rutin untuk penyakit tidak menular lainnya,” ujarnya.

kata Tjandra, kenali tanda-tanda penyakit, baik hipertensi, hipoglikemi dan gejala penyakit tidak menular lainnya. Kenali juga tanda-tanda kegawatdaruratan penyakit tidak menular yang mungkin terjadi.

Terakhir, kata dia, bila diperlukan obat-obatan untuk penyakit Hipertensi, Diabetes, Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) disesuaikan dengan jadwal minum obat selama bulan puasa. Misalnya saat berbuka puasa, sebelum tidur dan sahur, serta minum secara teratur sesuai anjuran dokter. Untuk hal ini diminta diskusikan terlebih dahulu dengan dokter anda. Selamat mencoba, tetap jaga kebugaran anda selama puasa (flo/jpnn)