PADANG,- Semen Padang Hospital ( SPH ) adalah salah satu rumah sakit di Sumbar yang menangani pasien COVID-19. Di SPH , petugas medis dan non medis saling berupaya untuk menyembuhkan banyak pasien serta menjaga kebersihan linen pasien COVID dan non COVID meski dirawat di gedung yang sama.
Namun, apa itu linen? “Linen” adalah bahan atau kain yang digunakan di rumah sakit untuk kebutuhan sprei, bantal, guling, selimut, baju petugas, baju pasien dan alat instrument steril lainnya.
Koordinator Laundry SPH , Rahmanidawati mengungkapkan, linen yang akan digunakan baik oleh petugas medis atau pasien harus dalam kondisi bersih dan bebas dari kuman penyakit. Karena itu dilakukan pencucian atau disebut juga Laundry Rumah Sakit yang didalamnya termasuknya juga proses Sterilisasi. Linen juga harus nyaman digunakan oleh pasien, maka dilakukan pemeliharaan, perbaikan atau penggantian.
“Di SPH , kami selalu menempatkan petugas kebersihan di setiap unit untuk selalu standby. Mereka yang bertugas di masing-masing tempat yang telah ditentukan akan menjaga agar tempat perawatan/pemeriksaan pasien selalu berada dalam keadaan bersih,” kata Ida.
Selain itu, dalam upaya menjaga kebersihan linen pasien COVID dan non COVID, petugas laundry SPH menerapkan cara yang berbeda dalam proses pembersihannya. Hal ini dilakukan agar virus yang menempel pada linen di area COVID mati dan tidak menyebar ke linen non COVID.
Untuk linen COVID, petugas laundry akan mencucinya menggunakan mesin khusus untuk linen infeksius dengan kadar air panas pencucian 60 hingga 80 derajat celcius. Sedangkan linen non COVID, petugas menggunakan mesin khusus linen non infeksius dengan air panasnya hanya 30 sampai 40 derajat celcius.
Dua metode pencucian ini menurutnya sangat penting. Sebab kedua jenis linen ini mempunyai tingkat virus yang berbeda, jadi apapun jenis virusnya harus tetap dibersihkan menurut standar pembersihan masing-masing jenis linen ini.
Selain itu, dalam proses pencucian dan penjemputan linen juga secara berbeda dilakukan. Untuk proses penjemputan linen COVID di SPH , linen kotor akan dijemput oleh petugas laundry ke ruangan khusus pasien COVID dengan memakai APD dan baju hazmat yang lengkap. Petugas laundry juga didampingi oleh perawat pasien COVID yang juga memakai APD serta baju hazmat lengkap. Kemudian, setelah dilakukan serah terima linen dari area tersebut, petugas laundry akan membawa linen tersebut melalui lift khusus yang hanya digunakan untuk keperluan pasien COVID. Selanjutnya, linen tersebut dibawa ke ruang laundry pencucian dan langsung dimasukan dlm mesin khusus infeksius.
Sementara untuk penjemputan linen non COVID, petugas laundry akan menjemput linen kotor dengan menggunakan keranjang dan APD seperti handscoon dan masker. Petugas langsung mengambil linen kotor dan serah terima dengan perawat yang bertugas disana lalu membawanya dengan menggunakan lift petugas. Selanjutnya dibawa ke laundry pencucian dan dimasukan dalam mesin non infeksius.
“Semua kegiatan pencucian tersebut dilakukan setiap hari demi menjaga kebersihan linen pasien COVID dan non COVID di SPH ,” jelasnya.
Kemudian ia juga menjelaskan, usai linen selesai dicuci, petugas tidak menggunakan sistem penjemuran. Hal ini karena petugas laundry menggunakan mesin khusus pengeringan yang mana tiap selesai dicuci, linen akan langsung dimasukan ke dalam nesin pengeringan dengan suhu panas 80-100 derajat celcius. Pengeringan dengan suhu panas itu menjamin semua kuman pada linen telah mati.
“Kami sebagai petugas laundry SPH akan selalu menjaga kebersihan linen dengan standar yang ketat sehingga siap dipakai untuk pasien agar terhindar dari virus yg rentan menyebar dimana dan kapan saja,” tuturnya. (*)