PADANG – Rumah singgah Yayasan Semen Padang telah memiliki penghuni sejak dilaunching pada awal Februari 2021 lalu. Beberapa keluarga asal luar daerah telah silih berganti menghuni rumah singgah tersebut selagi keluarga mereka tengah menjalani perawatan di Semen Padang Hospital ( SPH ).
Saat ini, salah seorang dari penghuni Rumah Singgah tersebut, Martha (35 tahun) mengungkapkan bahwa ia dan keluarga berasal dari Muara Bungo-Jambi. Ia dan keluarga membawa orangtuanya untuk berobat ke SPH untuk menjalani prosedur cuci darah untuk pengobatan penyakit ginjal.
“Saya datang bersama keluarga sekitar 3 orang lainnya membawa ibu saya yang hendak berobat ke SPH . Awalnya saya sempat merasa cemas karena bingung hendak beristirahat dimana selagi ibu saya dirawat, apalagi mesti dioperasi jadi memang harus menunggu sesuai sampai jadwal operasi yang ditentukan. Tapi ternyata saya gak menyangka, petugas SPH mengarahkan saya untuk menginap di Rumah Singgah Yayasan Semen Padang ,” ujar Martha.
Keluarga pasien yang menginap di Rumah Singgah Yayasan Semen Padang tengah menjemur pakaian
Usai diarahkan petugas SPH , ia pun mengikuti prosedur yang telah ditetapkan untuk dapat menghuni Rumah Singgah Yayasan Semen Padang . Setelah mengurus data yang diperlukan, ia pun datang ke rumah singgah tersebut dan kaget saat masuk ke dalamnya.
“Saya kaget saat masuk ke dalam rumah singgahnya, karena saya lihat fasilitasnya sangat lengkap. Mulai dari ruang tamu beserta sofa untuk tempat bercengkrama, ruang keluarga dengan televisi untuk menonton, ruang makan dengan meja dan kursinya, kamar tidur dengan kasur yang empuk, dapur untuk memasak, dapur bersih untuk buat minuman hingga ada taman belakang,” ujar Martha dengan antusias.
Keluarga pasien yang menginap di Rumah Singgah Yayasan Semen Padang tengah menyiram tanaman yang terletak di taman belakang
Ia mengungkapkan, ia memang sempat mendengar dari petugas kesehatan yang ada di Jambi mengenai Rumah Singgah yang ada di SPH , namun belum begitu dapat dipastikan apakah sudah dapat dihuni karena masih baru selesai perizinannya. Namun ternyata saat di Rumah Singgah ia sungguh kaget mendapati bahwa rumah singgah yang ada dalam ekspetasinya berbeda dengan yang didapatinya langsung bersama keluarganya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan rasa apresiasinya atas pelayanan yang sangat memuaskan dari Yayasan Semen Padang untuk keluarga pasien asal luar daerah yang dirawat di SPH . Bahkan, ia juga kaget mengetahui bahwa ternyata juga disediakan akomodasi bagi yang di rumah singgah untuk membezuk keluarganya yang tengah menjalani perawatan di SPH di jam yang telah ditentukan.
Keluarga pasien yang menginap di Rumah Singgah Yayasan Semen Padang tengah berdiskusi dengan pengurus
“Rumah singgah Yayasan Semen Padang sangat membantu kami yang dari jauh ini. Bagaimana tidak, kami tak perlu lagi memikirkan tempat untuk beristirahat selama keluarga tengah menjalani perawatan di SPH . Sungguh sangat membantu kami,” katanya.
Apalagi, katanya, tidak ada dipungut biaya sepersen pun kepada ia dan keluarganya selama menginap di rumah singgah tersebut. Ia mengungkapkan, pengalaman menariknya ini akan ia sampaikan pada kerabat atau kenalannya saat kembali dari Padang usai orangtuanya menjalani pengobatan di SPH .
Sementara itu, Kepala Bagian SDM dan Umum Yayasan Semen Padang Defni Riza, selaku penanggung jawab rumah singgah tersebut, menyampaikan rasa syukur atas kenyamanan keluarga pasien yang menikmati penyediaan fasilitas di rumah singgah tersebut.
“Rumah singgah tersebut didirikan sebagai salah satu dari kegiatan sosial Yayasan Semen Padang . Selain itu, tujuan adanya rumah singgah ini guna menampung keluarga pasien BPJS kelas III asal luar daerah yang dirawat di SPH dan tidak mempunyai kerabat di Padang,” ujar Defni
Ia berharap agar rumah singgah tersebut dapat memberi manfaat bagi yang menempatinya dan dapat meringankan beban keluarga pasien asal luar daerah yang butuh tempat untuk menginap.(*)