Padang, Perkembangan operasi bedah minimal invasif di Indonesia cukup pesat, beberapa tindakan yang selama ini hanya bisa dilakukan di luar negeri sudah bisa dilakukan di dalam negeri. Semen Padang Hospital (SPH) mengadakan Live Demo Laparascopy untuk memperkenalkan keunggulan alat tersebut, Senin (1/7).
Kegiatan itu dihadiri Ibu-ibu dari Forum Komunikasi Istri Karyawan (FKIK) Semen Padang dan Dharma Wanita Bank Nagari Padang, yang juga menyaksikan operasi tersebut melalui layar lebar di Onyx Room SPH. Operasi ini dipimpin dr. M.Iqbal Rivai, Sp.B-KBD yang juga merupakan dokter bedah digestive di SPH saat ini.
Dalam paparan singkatnya sebelum melakukan operasi, dr. M. Iqbal Rivai, Sp.B-KBD mengupas secara rinci mengenai teknik laparascopy. Laparascopy yaitu cara membuat luka sayat kecil untuk memasukkan kamera ke dalam rongga perut, sehingga dengan tuntunan kamera tersebut kita dapat melihat organ dalam perut yang akan menjadi target.
Tentunya cara kerjanya harus dibantu dengan alat lain yang juga dimasukkan kedalam rongga perut di bawah tuntunan kamera tersebut. Teknologi Laparascopy ini bisa digunakan untuk melakukan pengobatan dan juga untuk melakukan diagnosa terhadap suatu penyakit yang belum jelas.
Beberapa keuntungan melakukan operasi dengan laparascopy antara lain, luka operasi yang kecil berkisar antara 0.3-1 cm, medan penglihatan diperbesar 20 kali, tentunya hal ini lebih membantu ahli bedah dalam melakukan tindakan, secara kosmetik bekas luka operasi sangat berbeda dibandingkan dengan luka operasi pasca bedah konvensional.
Luka bedah laparoskopi yang hanya berukuran 0.3-1cm akan hilang atau tersembunyi kecuali pasien mempunyai bakat keloid (pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan ). Karena rasa nyeri setelah pembedahan hanya minimal maka penggunaan obat – obatan dapat diminimalisasi serta masa pulih setelah pembedahan jauh lebih cepat dan masa rawat di rumah sakit menjadi lebih pendek sehingga pasien bisa kembali beraktivitas normal lebih cepat.
Banyaknya keuntungan yang diperoleh pasien dengan teknik bedah laparoscopy ini dibandingkan teknik konvensional, menyebabkan teknik ini lebih diminati dan bersahabat kepada pasien. Saat ini hampir seluruh negara di dunia melakukan semua tindakan yang bisa dilakukan dengan teknologi ini misal, operasi usus buntu, batu kandung empedu, hernia (ketedun / turun berok), perlengketan usus, kelainan di usus besar/halus, beberapa kelainan pada hati, pancreas, lambung, dan operasi kandungan.
Dalam sambutannya, Direktur Utama SPH, dr. Ronny Novianto, M.Kes mengatakan, kegiatan Live Demo Laparascopy ini merupakan rangkaian acara menuju Grand Opening Semen Padang Hospital yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2013 mendatang. Diharapkan dengan terselenggaranya acara ini, masyarakat dapat mengetahui bahwa operasi menggunakan alat canggih sudah dapat dilakukan di Sumatera Barat. Sehingga operasi laparascopy akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan layanan tersebut. (*)