Kenali Bahaya Kanker Serviks

Kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV), yang ditularkan melalui hubungan seksual. Virus ini dapat masuk ke dalam sel-sel serviks, yang kemudian memicu perubahan fungsi dan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol.

Membutuhkan kurang lebih 10 sampai 20 tahun dari awal seseorang terinfeksi hingga terbentuk kanker. Dalam rentang waktu tersebut, sel-sel serviks sebenarnya sudah mulai berubah, namun belum menimbulkan gejala. Perubahan ini disebut sebagai lesi pre-kanker atau cervical intraepithelial neoplasia (CIN) pada hasil Pap Smear.

Kalaupun menimbulkan keluhan, tanda awal kanker serviks seringkali tidak jelas dan menyerupai penyakit lainnya. Tetapi, Anda sebaiknya waspada bila sering mengalami ketiga keluhan ini:

  • Perdarahan abnormal dari vagina. Pada kanker serviks perdarahan vagina kerap terjadi setelah berhubungan intim. Namun, pada tanda awal kanker serviks bisa juga terjadi perdarahan di luar siklus haid, dengan durasi haid memanjang atau jumlah darah haid lebih banyak dari biasanya.
  • Mengalami keputihan yang tidak normal, terutama bila keputihan bercampur darah.
  • Terasa nyeri saat berhubungan intim.

Ketika kanker mulai menyebar keluar serviks dan menembus organ-organ lain, dapat timbul pula beragam keluhan seperti konstipasi, munculnya darah dalam urin, mengompol dan tungkai bengkak. Selain itu, keluhan lainnya yang  biasa dialami adalah nyeri pinggang akibat ginjal yang membengkak, kehilangan nafsu makan, berat badan menurun, hingga rasa lemas.

Kanker yang banyak ditemui pada wanita berusia 35-64 tahun ini masih dinobatkan sebagai pembunuh nomor satu wanita Indonesia. Oleh sebab itu, tanda awal kanker serviks tidak boleh disepelekan, meski bisa disebabkan oleh penyakit-penyakit lain yang tidak berbahaya.

Terlambat mengenali tanda awal kanker serviks akan menurunkan angka kesembuhan Anda terhadap penyakit ini. Jadi, bila Anda mengalami salah satu dari tanda di atas, segera periksakan diri ke dokter. Lakukan juga upaya pencegahan dengan rutin melakukan deteksi dini kanker serviks melalui pap smear atau tes HPV.