Tekanan darah tinggi saat hamil oleh sebagian wanita sering dianggap tak berbahaya. Kondisi ini pun kerap terlewatkan dan baru ketahuan menjelang waktu melahirkan. Wanita patut tahu, ada banyak komplikasi lain yang bisa muncul akibat tekanan darah yang terus meningkat/ preeklampsia.
Yang perlu diperhatikan, komplikasi ini tak cuma menghantui para ibu, tapi juga turut membahayakan keselamatan janin dalam kandungan. Contoh komplikasi ibu yaitu eklampsia (kejang), edema paru, gagal ginjal, gagal jantung, stroke, dan sepsis.
Sementara pada janin, komplikasi yang berisiko muncul yaitu gawat janin, perkembangan janin terhambat, kelahiran prematur, atau yang paling ditakutkan adalah janin meninggal dalam kandungan.
Wanita hamil dengan preeklampsia wajib diterminasi pada usia kehamilan 37 minggu. Sementara wanita hamil dengan preeklampsia berat wajib diterminasi pada usia kehamilan 34 minggu. Untuk pasien eklampsia wajib diterminasi saat itu juga dengan stabilisasi kondisi pasien terlebih dahulu.
Eklampsia sendiri merupakan komplikasi yang sangat berat dari preeklampsia. Eklampsia didefinisikan sebagai preeklampsia yang disertai kejang dan atau penurunan kesadaran (koma).
Pemeriksaan Rutin dan mengenali faktor risiko preeklampsia salah cara untuk mengetahui apakah anda mendapatkan preeklamsia. Pengukuran tensi tentunya rutin diperiksa setiap kontrol hamil. Dari hal tersebut kita dapat mengetahui bila ada perubahan tensi. Kunjungi Poli kebidanan dan kandungan SPH, buka setiap hari senin-sabtu jam 08.00 – 21.00 wib. Informasi lebih lanjut hubungi no.telp (0751) 777888 & (0751) 4782999.