Ketua DPD RI Resmikan Semen Padang Hospital

Padang 5/7/2013, Satu lagi persembahan Semen Padang untuk Sumatra Barat. Semen Padang Hospital (SPH), Rumah Sakit berstandar internasional mulai beroperasi untuk umum sejak Jumat (5/7/2013), yang ditandai peresmian (Grand Opening) oleh Ketua DPD RI Irman Gusman.

Kehadiran SPH dengan fasilitas lengkap dan layanan yang prima diharapkan bisa memenuhi layanan yang dibutuhkan masyarakat, dan diharapkan juga bisa menyelamatkan devisa negara dengan mengurangi  warga Indonesia berobat ke luar negeri, seperti ke Malaysia dan Singapura.

“SPH adalah salah satu persembahan PT Semen Padang untuk masyarakat Kota Padang dan Sumatera Barat, sebagai bagian dari program CSR perusahaan di bidang kesehatan. Disamping itu, program CSR lainnya yaitu fokus pada bidang Pendidikan, Pemberdayaan Ekonomi khususnya UKM, dan lingkungan hidup,”  kata Direktur Utama PT Semen Padang Munadi Arifin pada acara Grand Opening SPH di Jl By Pass KM 7, Kelurahan Pisang, Kota Padang.

Pada peresmian itu  hadir  Menteri Kesehatan  diwakili Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Chairul Radjab Nasution, sesepuh Minang  yang juga mantan Dirut Semen Padang Azwar Anas,   Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Kapolda Sumbar Brigjen Pol Noor Ali,  tokoh Minang yang kini Komut PT Bukit Asam,  Patrialis Akbar, anggota DPD Afrizal, dan Alirman Sori, Walikota/Bupati se Sumatera Barat, Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Dwi Soetjipto, Komisaris Utama Semen Padang Muzani Syukur beserta jajaran Komisaris, jajaran Direksi Semen Padang, para pejabat dari Forum Pemerintah Daerah, serta para undangan lainnya.

Dirut Semen Padang Munadi Arifin mengungkapkan, SPH diawali dengan sebuah poliklinik yang terletak di dalam lokasi pabrik untuk melayani kesehatan karyawan SP saja, maka kemudian perusahaan berinisiatif untuk memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat dengan membangun Rumah Sakit yang bertaraf Internasional.

“Alhamdulillah, niat yang sudah lama terpendam ini dapat terlaksana berkat  dukungan Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan semua stakeholders,” katanya.

Semen Padang mempunyai misi untuk mendorong pertumbuhan perekonomian Sumatera Barat, melalui pendirian SPH agar kualitas pelayanan kesehatan masyarakat diharapkan menjadi yang terbaik di Sumatera Barat, sehingga tidak perlu berobat keluar daerah atau ke luar negeri. “Apalagi Pasca gempa tahun  2009 kita kekurangan RS, terbukti banyak pasien yang tidak tertampung karena keterbatasan  kapasitas, oleh karena itu diharapkan nantinya SPH dapat menjadi RS Siaga Bencana,” katanya.

SPH diharapkan untuk mengembangkan sebuah Rumah Sakit bertaraf internasional yang menjadi ikon baru dan menjadi daya tarik serta kebanggaan Sumatera Barat, dan menciptakan lapangan kerja baru yang memberikan multiplier effect bagi percepatan pertumbuhan perekonomian daerah.

Menurut Munadi, SPH dibangun di lokasi by pass ini agar lebih dekat dan mudah diakses oleh masyarakat. Biaya proyek untuk bangunan fisik yang disiapkan oleh Semen Padang. Sedangkan untuk peralatan disiapkan oleh SPH yang sebagian dananya berasal dari pinjaman kepada Bank Nagari.

SPH  dikelola secara mandiri dan profesional oleh Yayasan Semen  Padang (YSP), didukung dengan Sistem Informasi on-line secara terintegrasi, dan akan terus  disempurnakan menuju Sistem Rumah Sakit yang bertaraf internasional.

“Dengan didukung oleh  dokter ahli yang terseleksi dan berpengalaman, disinergikan dengan pengalaman industri, serta  dengan Staf Medik yang selalu santun dan bersemangat, serta dengan slogan ‘Yes, We Care’ maka kami meyakini bahwa SPH pantas menjadi RS unggulan dan kebanggaan kita bersama,” katanya.

Ia berharap SPH menjadi RS Rujukan dari seluruh RS yang ada di Sumbar dan Propinsi tetangga, menjadi mitra yang baik bagi perusahaan-perusahaan untuk mempercayakan pelayanan kesehatan karyawan dan keluarganya.  RS Swasta maupun RS umum agar bisa berSinergi, saling mendukung dan bersaing secara  sehat.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, kehadiran SPH akan memberi peluang besar pada masyarakat dalam memberi layanan kesehatan. Dengan hadirnya SPH diharapkan akan melengkapi jumlah RS di Sumbar , yang dirasakan masih kurang.

“Dengan melihat keadaan fisik di luar, kami yakin SPH bisa memberikan pelayanan yang lebih baik. Kita telah membuat Perda Jamkesda, kami berharap lebih banyak rumah sakit yang menampung dan bisa melayani masyarakat,” kata Irwan.

Irwan mengharapkan manajemen SPH bisa melayani masyarakat miskin yang mendapat jaminan Jamkesda dan nasional, bukan hanya melayani pasien mandiri atau yang berduit.

Dia mengungkapkan, dari data ada sekitar 8000 masyarakat Sumbar yang memilih berobat ke Singapura dan Malaysia. “Jujur kami katakan, kami  memberi izin kepada kepala daerah yang izin pergi berobat ke Malaysia dan Singapura. Fakta itu memberikan gambaran bahwa kita belum memberikan pelayanan memuaskan, sehingga masyarakat masih pergi Malaysia dan Singapura untuk berobat,” ungkapnya.

Dengan kehadiran SPH, diharapkan para kepala daerah, para petinggi dan elite Sumbar tidak perlu lagi ke Malaysia dan Singapura.Ini menjadi tantangan bagi SPH untuk menyiapkan alat-alat atau teknologi yang canggih, sehingga  dengan izin Allah pasien bisa sembuh.

“Kita akan mendukung SPH, dan bisa berjaya. Kami menyampaikan terimakasih pada manajemen Semen Padang, dan holding, PT Semen Indonesia (Persero), Tbk, yang telah memberikan satu rumah sakit untuk Sumbar . Mudah-mudahan sumbangan ini mendapat pahala dari Allah Swt,” katanya.

Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero), Tbk, Dwi Soetjipto mengaku terharu dengan perjuangan yang gigih dari para pihak Semen Padang sehingga SPH bisa terwujud dan beroperasi.

“Alhamdulillah, secara fisik SPH jauh lebih bagus dari RS Semen Gresik,” katanya.

Dwi menegaskan bahwa SPH bukan menjadi saingan bagi RS yang sudah ada. Karena itu, SPH akan mengisi segmen yang berbeda dari RS lain.

“Kehadiran SPH bukan untuk merebut pasar RS yang lain,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Dwi juga mensosialisasikan tentang Semen Indonesia yang kini membawahi Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa dan Thang Long Cement Company.

“Semen Indonesia ini terwujud juga tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan para ninik mamak, tokoh-tokoh masyarakat Sumbar,” kata mantan Dirut PT Semen Padang itu.

Ikut memberikan sambutan pada kesempatan itu Komisaris Utama PT Semen Padang Muzani Syukur, dan Menteri Kesehatan  yang diwakili Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Chairul Radjab Nasution.

Ketua DPD RI Irman Gusman menilai, keberadaan SPH adalah sangat penting, bukan saja karena memiliki fasilitas dan peralatan yang lengkap dan canggih. Lebih-lebih diharapkan akan mampu menjawab meningkatnya kebutuhan  masyarakat akan pelayanan  kesehatan yang baik dan bermutu. Ditambah dengan tersedianya tenaga dokter dan paramedis yang profesional dengan unit-unit pelayanan yang lengkap, tentu saja rumah sakit ini akan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Irman mengatakan, dengan kehadiran SPH berarti telah bertambah pula jumlah  rumah sakit di Kota Padang khususnya dan di Sumatra Barat pada umumnya. Bertambahnya jumlah rumah sakit tersebut diharapkan tidak hanya akan melengkapi segala fasilitas dan peralatan bagi pengobatan dan perawatan kesehatan masyarakat, namun juga akan melahirkan kompetisi yang sehat di antara semua rumah sakit yang ada untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

“Keberadaan SPH diharapkan menjadi pelopor dan titik awal dari tujuan pengembangan potensi daerah tersebut. Dengan demikian pula, Semen Padang tetap setia dengan mottonya yang pernah sangat terkenal, ‘ Kami sudah membuat sebelum orang lain memikirkannya.’

Direktur Utama Semen Padang Hospital dr. Ronny Novianto, M.Kes  melaporkan,

SPH adalah Rumah Sakit yang didirikan dengan visi untuk menjadi Rumah Sakit terbaik di Sumatera dan bertaraf internasional. Rumah sakit didirikan dengan tujuan  untuk memberikan pilihan kepada masyarakat Sumatera Barat, dan Sumatra agar tidak perlu lagi berobat ke luar negeri.

SPH memiliki banyak keunggulan, di antaranya, berlokasi di tempat yang strategis di sebelah Timur Kota Padang, menempati lahan seluas lebih kurang 2 Ha, dengan luas bangunan 19.600 m2. Bangunan Semen Padang Hospital terdiri dari 6 lantai dan 1 lantai semi basement. Untuk arsitektur gedung menggunakan konsep green hospital, yang dirancang untuk mengurangi penggunaan energi.

Pelayanan di Semen Padang Hospital dikelola menggunakan manajemen rumah sakit modern, dengan  jam operasional yang lebih panjang. “Untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan kami mengoperasionalkan UGD, radiologi, dan farmasi 24 jam serta 22 ruang poliklinik yang buka setiap hari dari jam 08.00-21.00 temasuk di hari Minggu,” dr.kata Ronny.

SPH memiliki  dokter Spesialis yang lengkap  dengan jumlah lebih kurang 60 dokter, terdiri dari beberapa spesialisasi dan sub spesialisasi yang berpraktek di poliklinik sesuai dengan jadwal. Pengaturan jadwal praktek dilakukan dengan menggunakan sistem slot, sehingga waktu tunggu lebih cepat dan konsultasi antar dokter spesialis lebih mudah dilakukan.

SPH memiliki alat-alat yang lengkap dan canggih, seperti  alat bedah minimal invasive, laparoscopy, untuk memenuhi kebutuhan akan tindakan pembedahan dengan luka minimal dan waktu sembuh yang lebih cepat. MRI 1,5 Tesla, CT-Scan 64 Slices, USG 4D, Digital Mammography, Treadmill, EEG 64 Channel, dan ICU dengan 5 buah ventilator.

Untuk kenyamanan pasien yang dirawat di SPH,  tersedia sebanyak 161 bed rawat inap yang terdiri dari 5 kelas, yaitu kelas 3, kelas 2, kelas 1, Kelas VIP, dan Kelas SVIP. Semua kelas rawat inap dilengkapi dengan AC, kamar mandi dalam dan TV untuk kenyamanan pasien.

Keunggulan lain adalah, SPH sangat berorientasi pada pelayanan. SPH telah mengadakan pelatihan Service from heart bekerjasama dengan ESQ yang diikuti oleh seluruh karyawan dan dokter spesialis.

SPH memiliki gedung yang megah, fasilitas yang lengkap dan canggih,  layanan yang prima, serta didukung  fasilitas penunjang seperti area business center yang terdiri dari Toko Roti, supermarket, bank, ATM,  toko buah, coffee shop,  dan food court.  (*)